Kapan Piringan Rem Cakram Motor Harus Diganti? Ini Cirinya
Piringan atau disc brake di sistem rem cakram memang bukan komponen fast moving seperti kampas rem yang harus dilakukan penggantian pada interval tertentu.
Piringan atau disc brake di sistem rem cakram memang bukan komponen fast moving seperti kampas rem yang harus dilakukan penggantian pada interval tertentu. Walaupun seperti itu, komponen ini juga wajib diganti jika kondisinya sudah aus. Apalagi, bagi para pengendara yang suka melakukan hard braking, pasti piringan ini bakal lebih cepat menipis.
Lalu, bagaimana cara mendeteksi piringan cakram yang sudah menipis?
Baca Juga: Perawatan Kelistrikan Motor Listrik Bisa Dilakukan di Bengkel Umum?
“Biasanya piringan cakram motor punya standar ketebalan antara 2,5-3 mm untuk motor bebek/matic dan 3,5-4 mm untuk motor sport. Nah, jika ketebalannya sudah mulai berkurang sampai 0,5 mm, maka disc brake harus diganti,” ujar Andi, salah satu mekanik Suba Motor, Bojong Gede.
Oleh karena itu, harus sering dilakukan pengecekan secara fisik, dengan mengukur ulang diameter dan ketebalan piringan. Lalu, bisa dibandingkan dengan piringan baru yang memiliki ukuran setipe.
Baca Juga: Benarkah Minyak Rem DOT Tinggi Bikin Pengereman Motor Lebih Pakem?
Aus tidaknya piringan cakram juga bisa dilihat secara kasat mata dan diraba. Caranya, dengan melihat dan meraba piringan cakram. Kalau ada cekungannya, maka piringan cakram harus diganti dengan yang baru.
Membiarkan piringan cakram tipis pun cukup bahaya. Piringan bisa berpotensi getas dan patah tiba-tiba ketika digunakan dalam waktu yang lama dengan suhu tinggi.