Motor Dengan Shockbreaker SFF, Sebaiknya Gunakan Komponen Asli
Komponen asli, sudah diperhitungkan agar fungsi dan durabilitasnya sesuai dengan konstruksi pabrikan.
Shockbreaker SFF (Separate Function Fork) semakin jamak digunakan pada motor, terutama di kelas adventure. Salah satunya seperti pada Honda CRF 250L yang baru saja diluncurkan oleh PT Astra Honda Motor (AHM) di IIMS 2023 beberapa waktu lalu.
Di ajang yang diselenggarakan di Kemayoran, Jakarta itu, AHM juga menggelar bedah spesifikasi Honda CRF 250L. Beberapa pemaparan dari pihak AHM diberikan terkait tunggangan seharga Rp 92,14 juta itu.
Baca Juga: Tips Rawat Suspensi SFF di Motor: Lebih Rumit, Tapi Mudah Dilakukan
Salah satu hal menarik adalah pembahasan soal shockbreaker SFF yang digunakan oleh motor trail berkapasitas seperempat liter itu. Reza Rezdie selaku Technical Service Division AHM menjelaskan ada hal yang harus diperhatikan oleh pengguna soal shockbreaker tersebut.
"Perawatannya mudah, cukup menjaga kebersihan shockbreaker-nya, terutama kalau di selongsongnya ada tanah, harus segera dibersihkan. Sama seperti shockbreaker pada umumnya," kata Reza.
Pertanyaan dari media pun berlanjut, menyangkut soal komponen pada perangkat suspensi itu. "Boleh dibilang antara yang kanan dan kiri beda fungsi, juga beda komponennya. Jadi itu yang membedakan dengan jenis konvensional," ucap Reza lagi.
Menurutnya, tujuan dari perbedaan ini adalah untuk mengurangi bobot tetapi tetap memiliki kekuatan seperti tipe konvensional. Namun, ia menyatakan ketika sudah melewati masa pakai, perlu mengganti komponen di dalamnya.
Baca Juga: Joan Mir Merasa Masih Harus Beradaptasi dengan Motor Honda RC213V
"Untuk SFF ini, usahakan menggunakan komponen asli dari pabrikan. Jangan pakai yang KW (imitasi)! Karena komponen asli sudah diperhitungkan sesuai dengan kebutuhan motor ini," katanya mewanti-wanti.
Baik pegas, sil, hingga olinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan secara teknis. "Olinya saja harus dengan takaran khusus untuk tiap shockbreaker. Karena masing-masing memilliki volume oli yang berbeda. Nah, kan oli saja harus ditakar, apalagi komponennya ya," ungkapnya.