Kerjasama antara Maverick Vinales dan Yamaha sudah benar-benar berakhir lebih cepat dari kontrak. Kini Vinales tidak lagi bisa membalap untuk garpu tala di sisa musim MotoGP 2021. Berakhirnya kontrak yang lebih cepat membuat kedua pihak diam, namun Lin Jarvis selaku bos Yamaha membeberkan keburukan Vinales.
Dilansir dari Tuttomotoriweb, Lin Jarvis selaku CEO Yamaha Motor Racing menyebutkan performa VInales tidak stabil. Menurutnya hal tersbeut bukan hanya dari satu lintasan ke lintasan lainnya. Melainkan bisa terjadi dalam balapan yang sama dan hanya bisa dibedakan dalam beberapa jam saja.
Baca Juga: MotoGP 2021 Jadi Musim Terakhir, Rossi: Saya Belum Mau Menyerah!
Jarvis berpendapat, performa dan psikologis yang labil kemudian memperburuk hubungan dengan Yamaha. Pada akhirnya pabrikan asal Jepang ini tidak dapat memaklumi sejumlah tindakan tertentu dari Maverick Vinales. Padahal bagi Jarvis pembalap nomor 12 itu sangat berbakat dan bisa mencapai hasil yang diinginkan.
Baca Juga: Jelang MotoGP Inggris 2021, Berikut 4 Nama Pembalap Tim Yamaha
"Ketika kami mendengar Maverick tidak lagi senang dengan kami, kami mencari solusi, seperti di masa lalu. Prinsip kami selalu untuk tidak memaksa pembalap mana pun untuk tetap tinggal. Jika dia tidak senang, lebih baik meninggalkan kami. ini lebih baik untuk tim, pembalap, dan untuk semua orang yang terlibat," pungkasnya.