Ohlins menjadi salah satu merek suspensi yang hadir di Indonesia. Ohlins sendiri biasanya ditemukan pada motor-motor berperforma tinggi, namun ada juga yang dikhususkan untuk motor harian bermesin di bawa 250 cc.
Meskipun dikenal mahal, Ohlins ternyata tak sepi peminat. "Harga itu tentunya berbanding lurus dengan kualitasnya. Karena kami punya teknologi yang sudah dipatenkan. Terus kami juga sudah terbukti, seperti digunakan untuk balap MotoGP," kata Nana Budhi Satya selaku Sales & Marketing Manager Ohlins Indonesia pada OtoRider beberapa waktu lalu.
Lantas, apa saja komponen yang terdapat dalam satu unit shockbreaker Ohlins?
Jika dipisahkan, Ohlins terdiri dari enam kelompok komponen, yakni Piggy Back, Tube, Mounting, Shaft, Shimps & Piston, dan Spring. Apa saja komponen tersebut dan bagaimana fungsinya?
Shaft merupakan besi penopang yang juga dikenal sebagai piston rod. Fungsinya adalah sebagai jalur penopang piston dan juga dudukan piston. Tak hanya itu, jarak main shockbreaker turut ditentukan dari ukuran panjang pendeknya shaft.
Sementara itu, piston memiliki fungsi untuk mengatur sirkulasi oli di dalam tabung. "Tabung atau piggy back ini isinya nitrogen dan oli. Jadi selalu Ohlins itu shock-nya ada nitrogen dan olinya," jelas Nana.
Baca Juga: Daftar Harga Shockbreaker Ohlins untuk Honda (Januari 2020)
Spring atau yang biasa disebut per atau ulir ini berfungsi untuk menahan beban serta membantu proses rebound. Biasanya, spring ada dua jenis, yakni linier dan progresif.
Sekadar informasi, keseluruhan komponen Ohlins diimpor dari Swedia. Namun, perakitannya baru dilakukan di beberapa negara lainnya. "Iya semua komponennya impor. Ohlins itu Swedia. Ohlins punya 4 pabrik, di Swedia, Jerman untuk otomotif, Taiwan untuk MTB (Mountain Bike), dan motor di Thailand. Jadi rata-rata, buat motor-motor kecil, produk yang ada di Asia, assembling-nya di Thailand. Semua material dari Swedia, hanya perakitannya di situ," ucap Nana.