Rifat Sungkar Dukung Industri Kustom dan Modifikasi Indonesia
Bambang Soesatyo selaku Ketua MPR Republik Indonesia selalu mengungkapkan dukungannya pada industri kustom dan modifikasi. Rifat Sungkar selaku pembalap asal Indonesia memiliki pandangan yang sama.
Bambang Soesatyo selaku Ketua MPR Republik Indonesia selalu mengungkapkan dukungannya pada industri kustom. Berdasarkan pandangannya, pelaku industri kustom dan modifikasi Indonesia dapat menggerakan perekonomian nasional. Tidak hanya itu, para pelaku modifikasi juga dapat membawa nama otomotif Indonesia ke tingkat internasional.
Rifat Sungkar selaku pembalap asal Indonesia memiliki pandangan yang sama dengan Ketua MPR RI itu. Menurutnya dukungan dari seorang Ketua MPR RI dapat memberikan angin segar pada pelaku industri kustom dan modifikasi. Dengan demikian, mereka dapat menghasilkan karya-karya yang lebih baik lagi.
"Bangsa Indonesia sudah lama dikenal memiliki kreativitas tinggi dalam hal seni dan kerajian tangan. Itu terlihat dari mahakarya yang ada di Indonesia. Bukti yang paling nyata adalah Candi Borobudir," ujar Rifat dalam keterangan tertulis yang diterima OtoRider.
Menurutnya kreativitas bangsa Indonesia akan terus berkembang mengikuti zamannya. Termasuk mengiringi keberadaan industri otomotif nasional yang salah satunya adalah industri kustom atau modifikasi. Bahkan kini telah banyak karya otomotif anak bangsa yang sudah diakui oleh dunia.
Baca Juga: Waspada Pasal yang Mengintai Pengguna Pelat Nomor Palsu
"Karya builder dan modifikator Indonesia juga sudah diakui dunia. Banyak motor maupun mobil hasil karya tanah air menjadi best custom maupun best restoration di mancanegara," pungkas Rifat Sungkar.
Lebih lanjut, Rifat menyebutkan dengan berkembangnya industri kustom dan modifikasi otomotif di tanah air dapat menggerakan roda ekonomi. Dengan demikian, selain memajukan industri juga dapat menyediakan lapangan kerja dan sumber pendapatan pajak baru.
Baca Juga: Suzuki Hayabusa Bermesin Listrik di Lintasan Drag Mampu Kalahkan Bugatti!
"Mungkin karena skala ekonominya dianggap belum terlalu besar maka belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Padahal industri kustom ini sudah berkembang di semua provinsi di Indonesia," tambah Rifat.