Pemerintah tengah mencanangkan baterai swap untuk mempercepat pengisian daya motor listrik. Bahkan beberapa stasiun baterai swap sudah tersedia di Indonesia. Kira-kira bagaimana kesiapan motor listrik Gesits untuk menggunakan sistem swap baterai?
Abdullah Alwi selaku GM Sales & Marketing PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA) menyebutkan produknya siap untuk melakukan baterai swap. Menurutnya saat ini Gesits hanya perlu menunggu dari stakeholder lain untuk mendukung hal tersebut. Bahkan Abdullah mengaku beberapa perusahaan start-up sudah berkomunikasi untuk menyediakan swap station.
"Tapi sudah beberapa start-up yang berkomunikasi dengan kami yang akan menyediakan swap station. Beberapa BUMN besar juga sudah berbicara dan dalam hal ini, kami pada dasarnya siap. Karena untuk bisa jadi baterai swap, motor itu baterainya harus portabel yang pertama," ujar Abdullah saat ditemui OtoRider di Cawang, Jakarta, Kamis (25/3).
Baca Juga: Polisi di Belgia Gunakan Motor Listrik NIU untuk Patroli
Masalahnya untuk melakukan baterai swap diperlukan tipe kabel dengan colokan yang sama pada setiap baterai. Perlu adanya standar mengenai colokan baterai yang hingga saat ini belum ditetapkan pemerintah ataupun industri. Sehingga ke depannya bisa digunakan oleh merek motor listrik apapun.
"Jadi sebenarnya baterai Gesits ini 72V 20Ah, untuk itu tergantung pada penyedia swap-nya. Kalau tadi lihat colokannya Gesits ini sudah beberapa tipe di Indonesia menggunakan colokan yang sama. Sehingga kemungkinan ini menjadi standar, tapi saya enggak bilang harus ini," pungkas Abdullah.
Baca Juga: Bisa Lewati Banjir, Ternyata Motor Listrik Gesits Kantongi Sertifikat IP67
Sebagai tambahan informasi, motor listrik Gesits memiliki konsep baterai yang dapat dengan mudah ditukar. Pengoperasian lepas dan pasang baterai pada motor ini pun terbilang cukup mudah. Bahkan motor listrik Gesits memiliki dua kompartemen yang bisa menampung dua baterai di dalamnya.
Member of : 