Yamaha Bakal Pasarkan Motor Listrik di India Tiga Tahun Lagi
Cukup meyakinkan, pihak Yamaha India menyatakan akan meluncurkan motor listrik berlogo Garpu Tala itu pada 2025.
Yamaha Eropa memperkenalkan Neo, motor listrik yang dibuat untuk perkotaan pada awal 2022 lalu. Ketika itu, pasar Asia hanya bisa menyaksikan peluncuran secara virtual saja dan berharap tunggangan bertenaga listrik ini ada di pasar dalam negerinya.
Namun, hembusan angin segar kabarnya menuju ke India. Hal ini karena penggemar tunggangan berlogo Garpu Tala bakal lebih dulu menikmati motor listrik dari Yamaha. Tak hanya sekadar gosip, rumor ini didukung oleh pernyataan petinggi Yamaha India, seperti dilansir dari BikeAdvice.
Baca Juga: Tips Melewati Tanjakan Pakai Motor Matic, Simak 3 Hal Ini!
Yamaha Motor India diklaim sudah melakukan uji coba meliputi tes ketahanan. Untuk produk motor listrik mereka di pasar India, minimal akan ada satu tipe skuter listrik yang kompetitif.
“Insinyur kami sudah mengerjakannya dan pada 2025 kami akan memiliki skuter listrik di India,” tegas Eishin Chihana, Bos Yamaha Motor India. Ia juga mengatakan terus mencoba dan menyesuaikan agar motor listriknya bisa menjadi kendaraan yang dapat diandalkan.
“Kami akan melihat beberapa pilihan, apakah impor sebagai completely built-up unit (CBU), completely knocked down unit (CKD) atau dirakit di sini dengan lebih banyak komponen lokal,” ungkapnya.
Sebagaimana saat ini, Yamaha India merakit kendaraannya pada dua pabrik, yakni di Uttar Pradesh dan Tamil Nadu dengan menggunakan 90% komponen lokal. Selain memenuhi kebutuhan pasar domestik, juga pasar ekspor ke 30 negara lainnya.
Baca Juga: Biaya Engine Flush di Mesin Motor, Mulai Rp 25 Ribuan
Chihana berharap, Yamaha India bisa menjadi pengekspor Yamaha Global kedua terbesar di tahun-tahun mendatang, setelah Indonesia. Saat ini, Indonesia menyuplai 55-60 negara. India mengekspor sekitar 300 ribu unit motor, sementara Indonesia 700 ribu unit motor per tahun.
“Kami ingin memperluas tujuan ekspor, seperti ke Amerika Serikiat, Eropa ataupun Jepang,” ujar Chihana.