Inspirasi Kustom Royal Enfield Himalayan, 50% Masih Original!
Royal Enfield Himalayan merupakan motor dual-purpose petualang dengan tampilan yang cukup retro. Dengan tampilan tersebut, tidak jarang pemiliknya melakukan ubahan kustomisasi.
Royal Enfield Himalayan merupakan motor dual-purpose petualang dengan tampilan yang cukup retro. Dengan tampilan tersebut, tidak jarang pemiliknya melakukan ubahan kustomisasi seperti yang dilakukan oleh Thrive Motorcycle. Uniknya modifikasi kustom dilakukan dengan tetap mempertahankan komponen originalnya.
Barata Dwi Putra selaku Builder dan Visual Thrive Motorcycle menyebutkan bengkelnya mencoba metode 3D Printer saat membangun Royal Enfield Himalayan. Menurutnya penggunaan metode ini sangat cocok, karena tantangan untuk mempertahankan komponen originalnya. Satu di antaranya adalah dengan tidak memotong rangka dari motor tersebut.
"Dari dulu ingin mencoba metode ini, tapi belum pernah kejadian. Karena permintaannya tidak boleh potong rangka, makanya metode 3D Printer bisa diaplikasikan ke motor. Jadi saya rasa kesulitannya lebih kepada bagaimana mencoba modifikasi dengan menggunakan metode baru," ujar Barata di Jakarta, Sabtu (17/4).
Baca Juga: 4 Builder Kebanggaan Bali Bersiap Modifikasi Yamaha XSR 155
Barata menyebutkan kustom Royal Enfield Himalayan ini terinspirasi dari ajang balap rally di tahun 1980-an yakni Porsce Group B Rally Car. Oleh karenanya motor ini memiliki desain dengan paduan warna biru, putih, dan emas. Motor kustom ini pun diberikan nama Gemini T-14 atau disingkat menjadi GT-14.
"Inspirasinya pertama ketika melakukan modifikasi motor, selalu melihat basic motornya itu sendiri. Jadi karena motor yang dibawakan ini adalah dual-purpose semi adventure, makanya konsep paling masuk adalah engga keluar dari genrenya," ungkap Barata.
Baca Juga: Ubah Honda BeAT Jadi Motor Listrik, Butuh Biaya Berapa?
Soal komponennya, Barata menyebutkan terdapat beberapa part yang masih original dari Royal Enfield Himalayan. Sementara beberapa komponen lain banyak yang dibuat secara langsung oleh Thrive Motorcycle. Sisanya terdapat beberapa komponen dari merek aftermarket, seperti lampu kabut PIAA dan suspensi belakang Ohlins.
"Kalo misalkan yang original, itu hampir semua ya bisa dibilang di atas 50%. Dari ban, lampu depan, lampu belakang, leher knalpot, fender depan, dan tangki masih asli. Sementara modifan dari Thrive itu dari lampu sein, sit lock, tameng depan, breket, unibodi yang belakang, rear fender, penutup rear fender, knalpot, footpack, sama setang," pungkasnya.
Mengenai harga dari modifikasi ini, Barata sendiri mengaku tidak mengetahui secara pasti. Namun diungkapkan bahwa kisaran harga mulai dari Rp 60-80 juta. Menurutnya angka tersebut memang sudah wajar untuk melakukan kustomisasi di bengkel Thrive Motorcycle.