Tak Perlu Ke Bengkel, Begini Cara Deteksi Kampas Rem yang Harus Diganti
Peranti pengereman pada motor tentunya menjadi hal yang perlu diperhatikan. Tak melulu soal tarikan atau performa mesin, kondisi rem juga wajib mendapatkan perawatan serta penggantian berkala.
Peranti pengereman pada motor tentunya menjadi hal yang perlu diperhatikan. Tak melulu soal tarikan atau performa mesin, kondisi rem juga wajib mendapatkan perawatan serta penggantian berkala. Lantas, bagaimana cara mendeteksinya dan kapan sebaiknya melakukan penggantian komponen rem?
Tak perlu ke bengkel, pengecekan sektor pengereman motor juga dapat Anda lakukan sendiri di rumah. Ade Rohman selaku Technical Service Sub Department Head PT Daya Adicipta Motora pun membagikan beberapa tipsnya. Menurutnya, jika motor menggunakan jenis rem tromol dan cakram, maka hal pertama yang dilakukan adalah pemeriksaan secara berkala setiap pemakaian 4.000 km.
"Bagi sepeda motor yang sudah menggunakan jenis rem cakram, perawatan juga bisa dilakukan dengan membersihkan piringan cakram sampai ke bagian lubang anginnya," ujar Ade.
Kemudian untuk pemeriksaan rem jenis tromol dapat dilakukan dengan beberapa langkah. Anda bisa mulai dari mengecek keausan rem tromol dan pemeriksaan jarak main bebas handle rem, yakni untuk rem depan 10-22 mm, rem belakang matic 10-22 mm, serta cub & sport 20-30 mm. Selanjutnya setel jarak main bebas rem apabila tidak standar dengan cara memutar mur penyetel pada bagian ujung kabel rem dan terakhir periksa lampu switch rem.
Baca Juga: Fitur Eco Indicator Ternyata Bisa Rusak, Kenali Penyebab dan Cara Merawatnya
Jika pemeriksaan dilakukan pada motor dengan jenis rem cakram, pemeriksaan terbagi ke dalam dua bagian, yaitu cara kerja rem hidraulik dan pemeriksaan jika adanya udara palsu di sistem rem hidraulik. Untuk pemeriksaan cara kerja rem hidraulik dapat dilakukan dengan langkah awal memposisikan motor pada standar tengah.
Selanjutnya, periksa kelancaran putaran kedua roda saat tuas rem bebas. Jika bisa berputar lancar, maka dapat dikatakan normal. Kemudian tekan dan lepaskan tuas rem beberapa kali, putar kembali roda hingga bisa berputar dengan lancar. "Ulangi langkah-langkah tersebut untuk memastikan rem bekerja dengan normal," kata Ade.
Baca Juga: Hal-Hal yang Perlu Anda Tahu Tentang Nitrogen, Boleh Campur Angin Biasa?
Apabila saat pemeriksaan terdapat udara palsu pada sistem rem hidraulik, maka hal pertama adalah menekan dan menahan tuas rem, dikatakan normal jika tuas rem terasa ada tekanan yang kuat. Namun jika ada udara palsu, rem akan terasa tidak ada tekanan atau kosong. Jika demikian, disarankan mengganti minyak rem dengan yang baru dan lakukan pemerikaan adanya kebocoran pada sistem rem hidraulik.
"Pada dasarnya sistem pengereman tipe tromol dan cakram dilengkapi dengan indikator keausan. Jika indikator sudah sejajar atau menipis dengan batas maksimal keausannya, maka harus segera melakukan penggantian kampas rem di bengkel resmi," jelas Ade.