Semakin besar kendaraan, blind spot pun semakin banyak. Seperti pada bus dan truk, pengemudinya tak bisa dengan leluasa melihat di sekeliling kendaraan yang dikemudikannya.
Kondisi ini yang perlu diwaspadai oleh pengendara, khususnya penunggang motor. Karena secara dimensi, motor sangat jauh dibandingkan truk atau bus.
Lantas, bagaimana agar pengemudi kendaraan besar tahu keberadaan pengendara motor? Tentu harus ada ‘komunikasi’ di antara keduanya. “Klakson, tanda lampu, adalah sarana komunikasi yang berlaku secara internasional,” ujar Erreza Hadian, Instruktur Safety Riding RDL dalam sebuah kesempatan.
Di belahan dunia manapun, bunyi klakson artinya memberi tahu keberadaan pengendara terhadap lingkungan sekitar. Begitu juga dengan tanda lampu. Lampu sein yang berkedip menandakan bakal berbelok serta lampu rem menyala artinya kendaraan tengah melakukan pengereman/melambat.
Selain itu, perlu juga melakukan antisipasi, yaitu menjaga jarak yang cukup ketika berada di sekitar kendaraan besar. Hal ini terbagi dalam beberapa posisi kendaraan.
1. Di Depan
Usahakan selalu melihat ke spion, seberapa jauh Anda berada di depan kendaraan besar. Perhatikan juga permukaan jalan, terutama jika kondisi jalan rusak atau kerap ada lubang. Kemudian, jangan sampai melakukan pengereman mendadak. Ingat, kendaraan berat memiliki jarak pengereman yang jauh dan tidak bisa melambat dengan waktu singkat.
Jika terlihat di spion kendaraan besar melaju lebih kencang, berikan kesempatan untuk mendahului dengan aman.
2. Di Samping
Terpaan angin dari kendaraan besar umumnya cukup kuat. Hal ini bisa mengganggu keseimbangan pengendara, juga membuat debu beterbangan. Sehingga, berpotensi menggangu mata dan jarak pandang ke jalan.
Lakukan keputusan dengan cepat, apakah menyalipnya agar berada di depan atau malah membiarkan kendaran besar itu melaju lebih dulu. Sehingga, Anda tidak berada persis di sampingnya.
3. Di Belakang
Tak dipungkiri, berada di belakang kendaraan besar seolah ‘buta’ terhadap kondisi jalan di depan. Berkendaralah dengan lebih rileks serta berada dalam jarak yang cukup. Sehingga, dapat memerhatikan kondisi jalan di belakang truk atau bus, baik yang berada di jalur ban mereka maupun di kolong.
Baca Juga: Jajaran Motor Listrik yang Dapat Dicoba di Trek Indoor GIIAS 2022
Jika berada di jalur ban truk atau bus, perhatikan ayunan bodinya. Saat ada lubang, maka roda akan turun dan bodi truk atau bus bakal bergoyang. Namun, pada bagian kolong tentu harus diperhatikan sendiri dari potensi adanya jalan berlubang, genangan air, jalan berlumpur, dan hal lain yang bisa memengaruhi keseimbangan saat berkendara.
Itulah beberapa tips yang bisa dilakukan ketika berkendara di sekitar kendaraan besar.