Pemerintah saat ini tengah mengencarkan era elektrifikasi, salah satunya dengan mendukung bengkel konversi motor bensin menjadi motor listrik. Konversi motor listrik diyakini bisa mempercepat perkembangan elektrifikasi di Tanah Air.
Beberapa bengkel konversi mulai dilatih agar mampu menghasilkan motor listrik konversi yang sesuai standar. Lantas, ubahan apa saja yang dilakukan pada proses konversi mesin bensin menjadi motor listrik?
Baca Juga: Bolehkah Cat Semprot Langsung Ditimpa Cat Kompressor?
Arif selaku Kepala Teknisi Petrik Bike, bengkel spesial konversi motor listrik menjelaskan ubahan yang dilakukan pada proses konversi motor bensin menjadi motor listrik cukup ringan. "Salah satu komponen yang harus dilepas ialah mesin. Ini berlaku untuk semua jenis motor, supaya kalau ingin pakai baterai yang besar bisa muat," ujar Arif saat disambangi OtoRider di Pondok Gede, Jawa Barat.
Kemudian, bagian komponen lain juga perlu dilepas. "Kalau di motor matic itu transmisi CVT, boks filter udara serta tangki bahan bakar dilepas. Sistem CVT atau penggerak rodanya diubah langsung dari roda belakang, pakai dinamo sistem hub dan disambungkan menggunakan swing arm custom," ucap Arif.
Menurut Arif, untuk motor matic lebih baik pakai sistem dinamo hub. Karena, penyaluran daya menjadi lebih optimal dan ringkas. "Selain itu, kalau mau pakai baterai besar bisa ditaruh di bagian mesin. Kalau pakai sistem mid drive, tidak ada ruang untuk menyimpan baterai," jelasnya.
Baca Juga: Perhatikan! Ini Tips Merawat Baterai Motor Listrik Agar Tetap Awet
Bagian tangki bensin posisinya digantikan untuk menaruh komponen controller. "Komponen controller ini berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran dinamo, mirip ECU di motor bensin. Kemudian, ubahan lain paling mengganti speedometer dan throttle gas," terangnya.